Tujuan Manfaat dan Peraturan Permainan Olahraga Tradisional Hadang / Gobak Sodor. Meski dimainkan hampir seluruh anak di Jakarta, tetapi tidak ada petunjuk bahwa permainan hadang berasal dari Jakarta. Permainan ini ada disebagian besar provinsi di Nusantara. Anak-anak desa pada masa dahulu seringmemainkan permainan hadang di malam hari saat bulan purnama.Hadang/ Gobak Sodor termasuk salah satu permainan tradisional Indonesia yang juga dimainkan di negara lain. di Indonesia sendiri Gobak Sodor atau Hadang memiliki nama tersendiri disetiap daerah di Indonesia, akan tetapi tetap pada aturan dan cara bermain yang sama.Tidak ketinggalan juga permainan Hadang/Gobak Sodor juga dipertandingkan pada Event sebesar O2SN biasanya pada tingkatan SD/SMP yang termasuk kedalam cabang Permainan.
Tujuan Olahraga Tradisional Hadang / Gobak Sodor
Mengisi waktu luang,
bermain, meningkatkan kekompakan tim.
Manfaat Olahraga Tradisional Hadang / Gobak Sodor
Gembira, meningkatkan
kebugaran jasmani dan bersosialisasi.
Sasaran Olahraga Tradisional Hadang / Gobak Sodor
Anak-anak, remaja,
dewasa dan semua kalangan.
Peraturan dan Permainan Olahraga Tradisional Hadang / Gobak Sodor
1. Lapangan.
Lapangan permainan
dapat dibuat di ruangan tertutup (stadion tertutup, gedung olahraga, gedung
pertemuan) atau di ruangan terbuka (stadion terbuka, halaman rumah/sekolah,
lapangan terbuka, jalan raya apabila memungkinkan).
Bentuk lapangan empat
persegi panjang berpetak-petak.
Ukuran :
a. Panjang 15 meter dan lebar 9 meter. Dibagi 6 petak
masing-masing 4,5 x 5 meter.
b. Lapangan
permainan ditandai dengan garis selebar
5 cm.
c. Garis pembagi
lapangan menjadi 2 bagian memanjang disebut garis tengah.
2. Peralatan :
a. Bendera untuk
hakim garis dengan ukuran 30 x 30 cm,
panjang tangkai 40 cm. Bendera berwarna Hijau dan berwarna Merah berbentuk segi
empat.
b. White
Board/papan nilai untuk mencatat nilai.
c. Kapur/tepung
terigu/cat/line paper. Kapur atau tepung terigu digunakan apabila lapangan
permainan di rumput atau tanah. Cat dan paper line digunakan apabila lapangan
di atas lantai semen dan jalan beraspal.
d. Peluit
diperuntukan pada kedua wasit yang akan memimpin pertandingan.
e. Stop Watch.
f. Meja dan kursi
untuk kesekretariatan.
g. Alat tulis
kantor.
h. Formulir
pertandingan, susunan pemain dan hasil pertandingan.
3. Pemain :
a. Pemain terdiri
dari 2 regu masing-masing 5 (lima) orang dan 3 (tiga) orang cadangan.
b. Pertandingan
hanya untuk beregu putra dan beregu putri.
4. Seragam Pemain :
Setiap regu
diharuskan memakai kostum bernomor dada dan punggung ukuran 15 cm dari nomor 1
sampai 8. Kapten regu diberi tanda lengan kanan berbentuk pita melingkar.
5. Lamanya permainan :
Permainan
berlangsung 2 x 15 menit bersih. Waktu
Time Out jam/stop watch dimatikan. Time out satu kali untuk satu regu,
masing-masing satu menit selama pertandingan. Time out diberikan atas
permintaan pelatih atau manajer kepada petugas meja. Waktu time out posisi
dicatat. Setelah time out posisi pemain seperti sebelum time out.
6. Petugas
Pertandingan :
a. Setiap
pertandingan dipimpin oleh 2 (dua) orang wasit, keduanya mempunyai tugas dan
kewenangan yang sama. Wasit memberikan tanda dengan membunyikan peluit.
b. Setiap
pertandingan ada 2 (dua) hakim garis/pengawas garis membantu wasit dengan
memberi tanda mengangkat/mengacungkan bendera warna merah, dan bendera satunya
menunjuk pada pemain penyerang yang terkena sentuhan penjaga.
c. 2 (dua) orang
pencatat nilai ditempatkan di sudut garis depan dan 2 (dua) orang di sudut
garis belakang. Petugas pencatat nilai bertugas mencatat atau memberi nilai
pada penyerang yang telah berhasil melewati garis belakang dan garis di depan.
7. Jalannya permainan
a. Sebelum permainan
dimulai diadakan undian regu, yang kalah sebagai penjaga dan yang menang sebagai penyerang.
b. Regu penjaga
menempati menempati garis jaganya masing-masing dengan kedua kaki berada di
atas garis, sedangkan regu penyerang siap untuk masuk.
c. Permainan di
mulai setelah wasit membunyikan peluit.
d. Penyerang
berusaha melewati garis di depannya dengan menghindari tangkapan, atau sentuhan
dari penjaga.
e. Setiap pemain
penyerang yang telah berhasil melewati seluruh garis, dari garis depan sampai
garis belakang, dan dari garis belakng
sampai garis depan langsung dapat melanjutkan permainannya seperti
semula. Demikian seterusnya permainan berjalan tanpa berhenti, kecuali kalau
diberhentikan oleh wasit karena
penyerang tersentuh/tertangkap, waktu istirahat, pemain membuat kesalahan dan
waktu time out.
f. Kaki penyerang
tidak boleh keluar dari garis samping kiri atau kanan. Jika salah satu kaki penyerang keluar dari garis tersebut dinyatakan mati.
g. Kaki penyerang
yang telah menginjak garis di depannya harus melangkah maju, apabila menarik
kaki dari garis yang diinjaknya dinyatakan salah. Penyerang yang berbalik masuk
petak dibelakangnya yang telah dilaluinya dinyatakan salah atau mati.
h. Penyerang yang
telah dinyatakan salah atau mati oleh wasit, maka permainan harus dihentikan,
penyerang menjadi penjaga.
i. Penjaga
berusaha menangkap/menyentuh penyerang dengan tangan terbuka dan jari-jari tangan tidak
boleh mengepal, dalam posisi kedua kaki
berpijak di atas garis.
j. Penjaga tidak
boleh menyentuh/menangkap penyerang yang telah melewati garis jaganya.
k. Penjaga tidak
boleh menyentuh/menangkap penyerang dalam posisi badan menghadap ke depan,
sedangkan telapak tangannya menghadap ke belakang.
l. Penjaga dapat
menyentuh penyerang dengan menjatuhkan badan dengan posisi kedua kaki di atas
garis.
m. Penjaga
dinyatakan sah menyentuh/menangkap penyerang yang telah melewati garis dalam
satu lintasan kejaran penjaga.
n. Penjaga garis
tengah atau sodor sentuhan/tangkapannya sah hanya berlaku pada garis awal
sampai garis belakang.
o. Penggantian
pemain diadakan pada saat permainan berhenti istirahat, time out. Tiap regu
diberikan paling banyak 3 kali penggantian pemain selama pertandingan.
p. Penggantian regu
penyerang menjadi regu penjaga atau sebaliknya ditentukan oleh wasit dengan
membunyikan peluit setelah :
1) Penjaga
menyentuh/menangkap penyerang;
2) Kaki penyerang
keluar dari garis samping kiri atau kanan;
3) Penyerang
berbalik masuk petak di belakang yang telah dilaluinya;
4) Penyerang yang
telah menginjak garis di depannya dan menarik kembali kakinya;
5) Tidak ada
perubahan posisi dari penyerang pada petak di depannya selama 2 (dua) menit.
q. Istirahat
Apabila
permainan telah berjalan 15 menit wasit
membunyikan peluit tanda istirahat, dan posisi pemain dicatat. Permainan babak
ke dua dilanjutkan, posisi pemain sama seperti saat babak pertama dihentikan.
Waktu istirahat 5 (lima) menit.
8. Pelanggaran Dan Hukuman
1. Bagi penjaga
apabila :
a. Menyentuh/menangkap
penyerang dengan tangan di kepal atau meninju penyerang;
b. Mendorong
penyerang dengan sengaja;
c. Menyerang wasit
dan membuat keributan;
2. Bagi penyerang
apabila :
a. Mengait kaki
penjaga;
b. Mengganggu
penjaga yang telah di lalui;
c. Menyerang dan
membuat keributan.
Apabila
penjaga atau penyerang melakukan pelanggaran, permaianan dihentikan dan yang
melakukan pelanggaran ditegur atau diperingatkan. Jika masih melakukan
pelanggaran berikutnya diberi kartu merah dan nilai dikurangi 1 (satu).
9. Nilai
1. Pemain yang
telah berhasil melewati garis depan sampai garis belakang diberi nilai 1
(satu).
2. Pemain yang
berhasil melewati garis belakang sampai garis depan diberi nilai 1 (satu).
10. Penentuan
Pemenang
Pemenang ditentukan
dari besarnya nilai setelah pertandingan berakhir selama 2 x 15 menit. Apabila kedua regu memperoleh
nilai yang sama, maka penentuan pemenang ditentukan dari regu yang memperoleh
nilai yang tertinggi pada jumlah nilai di garis depan.
11. Aba-Aba Permainan
1. Wasit :
Peluit dibunyikan pada saat dimulainya pertandingan, Pelanggaran pemain, dan berakhirnya
permainan.
a. Peserta
dikumpulkan untuk memperoleh penjelasan, peluit dibunyikan 2 (dua) kali diikuti kedua telapak tangan
melambai kedalam;
b. Permainan
dimulai, peluit dibunyikan 1 (satu) kali diikuti tangan kiri lurus menunjuk
kedalam/ke lapangan;
c. Penjaga
menyentuh penyerang, peluit dibunyikan 1 (satu) kali diikuti kedua lengan
menggulung di depan dada dan diakhiri kedua lengan mengarah ke awal garis
lintasan;
d. Kaki penyerang
keluar garis samping kiri/kanan lapangan, tangan kiri menunjuk penyerang yang
dimaksud peluit dibunyikan 1 (satu) kali lalu diikuti gerakan lengan seperti
nomor c;
e. Penyerang
berbalik masuk petak di belakang yang telah dilaluinya, atau penyerang yang
telah menginjak garis di depannya dan menarik lagi kakinya, perlakukan sama
seperti diatas;
f. Tidak ada
perubahan posisi dari penyerang pada petak di depannya selama 2 (dua) menit,
peluit dibunyikan 1 (satu) kali diikuti dua jari tangan kiri keatas dan kedua
lengan menggulung dua kali di depan dada, kemudian kedua lengan menunjuk ke
awal permainan.
2. Hakim
Garis/pengawas garis.
Mengibarkan
bendera pada saat kejadian :
a. Penjaga
menyentuh penyerang, bendera merah diacungkan keatas, dan bendera hijau
menunjuk penyerang yang tersentuh.
b. Penjaga merasa
menyentuh penyerang, sentuhan tidak signifikan dan dianggap tidak sah, bendera
merah dan hijau di kibarkan berlawanan di bawah 2 (dua) kali.
c. Permainan
berakhir, kedua bendera di silangkan di depan dada.
Demikian penjelasan
tentang Tujuan Manfaat dan Peraturan Permainan
Olahraga Tradisional Hadang / Gobak Sodor, selamat berolah raga.