Tujuan Manfaat dan Peraturan Permainan Olahraga Tradisional Egrang. Egrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum diketahui secara pasti dari daerah mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah dengan nama berbeda seperti : sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-tengkak, dari kata Tengkak (pincang). Ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu. Egrang berasal dari bahasa Lampung berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang. Sedang Jawa Tengah dengan nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang.
Tujuan Olahraga Tradisional Egrang
Mengisi waktu luang,
bermain dan meningkatkan kemampuan motorik.
Manfaat Olahraga Tradisional Egrang
Gembira, kualitas
kebugaran meningkat, kemampuan motorik meningkat dan bersosialisasi.
Sasaran Olahraga Tradisional Egrang
Anak-anak, remaja,
dewasa dan semua kalangan
Peraturan Permainan Olahraga Tradisional Egrang
1. Lapangan dan
Bahan Baku
a. Lapangan
Lapangan yang
dipergunakan disarankan datar dan luas
(bisa di stadion, lapangan umum, bahkan jalan raya jika memungkinkan).
Ukuran lapangan untuk perlombaan adalah panjang lintasan 50 meter dan lebar 7,5 meter, dibagi dalam 5 lintasan
masing-masing 1,5 meter.
b. Bahan Baku
Bahan yang digunakan
terbuat dari bambu, daerah yang sulit mendapatkan bambu yang sesuai bisa
menggunakan kayu. Alat egrang dibagi menjadi dua, berdasarkan kelompok umur
pemakainya, masing-masing kelompok
umur 6 – 12 tahun dan kelompok umur 13
tahun keatas. Secara spesifik ukuran egrang tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Umur 6 – 12 tahun
- Tinggi =
1,5 meter
- Ukuran
tempat berpijak tinggi = 30 cm,
lebar 15 - 20 cm panjang = 7,5
cm
2) Umur 13 tahun keatas
- Tinggi =
2,5 meter
- Ukuran
tempat berpijak tinggi = 50 cm,
lebar 20 cm panjang = 10 cm.
2. Pemain
a. Permainan egrang
dapat dimainkan oleh pria dan wanita dengan mengenakan pakaian olahraga yang
pantas.
b. Kelompok
umur :
- Anak-anak 6 – 12 tahun
- 13 tahun keatas,
remaja dan dewasa.
3. PeralatanPerlombaan
a. Meteran
gulung, minimal ukuran 50 meter
b. Palu,
paku payung besar
c. Tali
rafia, kapur/tepung terigu untuk penanda garis lintasan atau garis start dan
finish
d. Peluit
e. Formulir
dan ATK
f. White
Board untuk Bagan perlombaan
g. Meja
dan kursi untuk kesekretariatan
4. Jalannya
Permainan
a. Sebelum
perlombaan dimulai, para peserta diteliti usianya untuk menentukan kelompok
umur masing-masing. Dalam meneliti umur
peserta didasarkan pada surat keterangan yang berwenang. Hal ini dilakukan pada
waktu penyelenggaraan perlombaan resmi. Kalau dalam perlombaan pembinaan cukup
dengan mengira-ngira saja.
b. Peserta dibagi
menjadi beberapa kelompok dalam kelas masing-masing 5 (lima) orang sesuai
dengan jumlah lintasan. Perlombaan dalam seri, jumlah atlet sesuai dengan
jumlah lintasan.
c. Selanjutnya diadakan
undian untuk menentukan urutan pemberangkatan perlombaan. Undian diadakan agar jangan ada yang merasa
dirugikan
d. Perlombaan
menggunakan sistim beregu 4 (empat) orang dengan cara estafet 50 meter x 4.
e. Sebelum
perlombaan dimulai dalam seri, seluruh anggota regu dikumpulkan pada garis
start. Tentukan pemain 1 s.d 4, kemudian
jelaskan aturan perlombaan.
f. Sebelum aba-aba
dimulai, pemain ke 2 dan 4 diminta untuk berada di belakang garis balikan. Pemain ke 3
berada dibelakang pemain 1 atau yang memegang egrang. Pemain ke 4 orang
terakhir menuju FINISH.
g. Aba-aba
perlombaan oleh wasit/juri start adalah :“ Bersedia, siap, ya “.
- Pada aba-aba “
bersedia “ : tangan memegang egrang (kanan dan kiri);
- Pada
aba-aba “ siap “ : satu kaki ( kanan
atau kiri ) diatas tempat berpijak;
- Pada
aba-aba “ ya “ : lari;Pengganti “ Ya “
dapat dilakukan dengan suara peluit.
h. Pemain 1 harus menaiki egrangnya sampai dibelakang
garis balikan dan menyerahkan egrangnya pd pemain ke 2.
Pemain ke 2 menaiki egrangnya sampai dibelakang garis
start/finish dan menyerahkan kepada pemain ke 3 menaiki egrangnya sampai
dibelakang garis balikan kemudian diberikan kepada Pemain ke 4 menaiki
egrangnya sampai belakang garis FINISH.
i. Pada
perlombaan yang resmi, regu dinyatakan gugur apabila salah satu pemain :
1) Menginjak garis
lintasan
2) Kaki jatuh
menginjak/menyentuh lantai
3) Dengan sengaja
mengganggu pemain lain.
j. Pemain yang
terganggu jalannya oleh pemain lain, boleh melanjutkan larinya.
k. 2 (dua) regu
yang telah sampai terlebih dahulu dari regu lainnya, berhak mengikuti seri/babak berikutnya.
5. Pemenang
Regu Pemenang atau
juara ditentukan berdasarkan hasil kemenangan pada setiap seri/babak dari bagan
perlombaan.
6. Tugas Wasit,
juri, pencatat keberangkatan dan kedatangan, juri lintasan
a. Wasit
bertugas mengawasi seluruh jalannya perlombaan;
b. Juri
bertugas memberi aba-aba keberangkatan (start);
c. Pencatat
setiap seri pada keberangkatan dan kedatangan dan mencatat regu yang berhak mengikuti
babak berikutnya;
d. Juri
lintasan bertugas mengawasi lintasan apakah ada pemain yang menginjak garis
atau jatuh menyentuh lantai. Juri lintasan mengikuti dibelakang pemain dengan
mengangkat bendera warna hijau. Jika
pemain melakukan pelanggaran atau terjatuh, bendera warna merah diangkat tinggi
sebagai tanda regu tersebut dinyatakan didiskualifikasi atau tidak boleh
melanjutkan perlombaan.
Demikian penjelasan
tentang Tujuan Manfaat dan Peraturan Permainan
Olahraga Tradisional Egrang, selamat berolah raga.