Kawasan Destinasi Wisata Labuan Bajo yang ada di Flores, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) diproyeksi akan menjadi destinasi wisata premium di masa depan dengan segala potensi dan daya tarik wisata yang berbeda dari yang lainnya.
Labuan Bajo selama ini
dikenal sebagai pintu gerbang untuk menuju Pulau Komodo dan Taman Nasional
Komodo, taman konservasi biawak purba raksasa Komodo yang merupakan warisan
dunia versi UNESCO. Ekowisata ini tentu akan terus mengundang wisatawan untuk
datang. Namun jika menyoal potensi keseluruhan wisata di Labuan Bajo, maka kita
akan bicara lebih dari itu.
Potensi kawasan Labuan Bajo
berpusat pada kecantikan bahari, petualangan alam, budaya masyarakat, hingga
kehidupan liar di kawasan ini. Ada banyak cara untuk menikmatinya, baik dengan
boat tour atau land tour. Di Puncak Waringin pengunjung bisa menikmati
keindahan matahari terbenam dengan pemandangan deretan kapal-kapal di Labuan
Bajo dari ketinggian. Ada pula opsi berlayar atau live-on-board di kapal pinisi
dan berkeliling ke pulau-pulau terdekat seperti Pulau Padar, Pulau Kelor dan
Gili Lawa. Para wisatawan juga bisa berkunjung atau berlayar ke Pulau Rinca dan
Pulau Komodo untuk melihat hewan purba Komodo di habitat aslinya.
Kawasan Labuan Bajo juga
bisa menjadi surga bagi para pecinta wisata yang penuh dengan petualangan
seperti diving dan snorkeling. Kawasan ini dianugerahi dengan banyak spot
diving seperti di Manta Point, Kanawa Island dan Taka Makassar. Ada juga Pink
Beach yang memiliki warna pasir dan laut yang menawan. Jika ingin bersantai, di
kawasan Labuan Bajo ada banyak hotel dan resor dengan pemandangan indah yang
bisa menjadi opsi untuk para wisatawan.
Kawasan Destinasi Wisata ini
juga memiliki kearifan lokal dalam bentuk kuliner, kesenian, budaya kehidupan
sehari-hari dari masyarakat di Pulau Flores. Untuk melihat kearifan lokal dan
bagaimana masyarakat asli dan budaya mereka sehari-hari, wisatawan bisa
berkunjung ke sejumlah desa wisata di DSP Labuan Bajo termasuk Desa Wisata Wae
Rebo, Desa Cancar, Desa Bena dan Desa Liang Ndara.
Dengan segala keindahan alam
dan keanekaragaman hayati yang dimiliki, Destinasi Wisata Labuan Bajo
berpotensi dikembangkan sebagai kawasan wisata yang otentik dan eksklusif –
bukan destinasi wisata massal dan masif. Kawasan ini berpotensi menarik
kelompok wisatawan dengan segmentasi tersendiri seperti penyuka konservasi,
penggemar bahari, hingga mereka yang gemar dengan petualangan. Secara posisi
geografis, kawasan DSP ini berpotensi menarik lebih banyak wisatawan dari
Australia dan negara-negara Oceania lainnya.