Potensi terbesar kawasan Destinasi Wisata Danau Toba di Sumatera Utara tentu berpusat pada Danau Toba itu sendiri. Sebagai danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara dengan luas 1.145 kilometer, danau ini memiliki pesona alam yang luar biasa. Secara umum, ada 123 daya tarik wisata yang tersebar di 31 kecamatan di kawasan Danau Toba. Mulai dari wisata berbasis alam budaya hingga sejarah masyarakat Suku Batak.
Keindahan Danau Toba bisa
dinikmati dari segala penjuru. Hamparan air berwarna hijau kebiruan danau
berpadu dengan pegunungan yang membentang di sekelilingnya. Pemandangan
persawahan yang sejuk dipandang mata, sungai, dan air terjun juga mewarnai
kawasan ini.
Kawasan Destinasi Wisata Danau
Toba juga punya potensi besar dikembangkan sebagai tujuan hiking dan trekking
dengan beragam pilihan rute dan tingkat kesulitan. Bagi penyuka tantangan, bisa
mengambil jalur Taman Eden, Pusuk Buhit dan Gunung Sipiso-piso. Sedangkan, untuk
hiking jarak dekat, bisa memilih rute seperti di Bukit Holbung dan Danau Aek
Natonang. Menikmati pemandangan Danau Toba dari ketinggian yang dicapai setelah
hiking tentu bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Olahraga lain yang bisa
dilakukan di sekitar Danau Toba adalah bersepeda mengelilingi Pulau Samosir,
pulau yang berada di tengah Danau Toba. Ada pula potensi spot paragliding yang
bisa dinikmati sambil memandangi keindahan danau dari ketinggian. Olahraga dan
wisata berbasis air seperti kano, rafting, boat cruising, dan banana boat juga
dapat menarik minat wisatawan.
Selain potensi alamnya,
budaya Suku Batak juga menjadi magnet tersendiri di kawasan Destinasi Wisata Danau
Toba. Ada banyak permukiman tradisional Batak serta museum tentang budaya Batak
di kawasan ini. Wisatawan juga bisa merasakan kearifan lokal dan budaya
masyarakat Batak dengan tinggal di desa-desa wisata di kawasan ini seperti Desa
Meat, Desa Jangga Dolok, dan Desa Silimalombu. Belajar menenun ulos menjadi
opsi aktivitas wisatawan yang berkunjung ke desa-desa tradisional, seperti
Kampung Ulos Silahisabungan yang mencakup lima desa yang memiliki 400 pengrajin
ulos yang bekerja setiap harinya.