PEMPROV BANTEN MULAI TAHUN 2018 AKAN MEMBERIKAN PROGRAM BOSDA (BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH) |
Pemerintah Provinsi Banten
akan memfokuskan kepada perbaikan infrastruktur jalan yang rusak dalam 3 tahun
ke depan. Hal itu dilakukan mengingat dinilai pentingnya infrastruktur jalan
yang baik dalam rangka meningkatkan kesejateraan masyarakat, dengan
meningkatnya perekonomian yang dipicu oleh kehadiran infrastruktur jalan yang
baik.
Demikian diungkapkan Wakil
Gubernur Banten Andika Hazrumy saat memberikan sambutan pada acara
pembukaan Rapat Kerja Wilayah DPW PAN Banten ke III di gedung PMI Banten,
Kalodran, Kota Serang, Sabtu (30/9). Rakerwil sendiri langsung
dibuka oleh Ketua DPP PAN yang juga anggota DPR dari Dapil Banten, Yandri
Susanto. Turut hadir dalam rakerwil tersebut fungsionaris DPP PAN yang juga
angota DPR dari Dapil Banten, Ali Taher.
Diungkapkan Andika, selain
fokus untuk memperbaiki jalan rusak yang berstatus jalan provinsi, dalam 3
tahun ke depan tersebut, Pemprov Banten juga melakukan pembantuan-pembantuan
kepada pemerintah kabupaten/kota untuk peningkatan jalan-jalan poros desa dan
jalan-jalan yang merupakan jalan yang terkait dengan produksi pertanian.
“Intinya Pak Gubernur
(Gubernur Banten Wahidin Halim) dan saya berkomitmen terhaap perbaikan
perekonomian masyarakat melalui fokus kami kepada infrastruktur jalan ini
sebagai basic dari dapat dilakukannya pembangunan ke tahapan berikutnya,” kata
Andika disambut tepuk tangan pengurus dan kader PAN Banten yang hadir.
Lebih jauh Andika juga
mengungkapkan, pada awal-awal masa kepemimpinannya bersama Wahidin Halim saat
ini, pihaknya juga tengah berkonsentrasi untuk melakukan pembangunan di
sejumlah bidang dasar lainnya seperti pendidikan dan kesehatan. Di bidang
pendidikan, Andika mengaku, pihaknya melakukan perubahan orientasi dari pada
awalnya untuk fokus ke program wajib belajar 12 tahun, menjadi ke pengelolaan
sekolah tingkat SMA sederajat. Hal ini dilakukan menyusul terbitnya ketentuan
pemerintah pusat tentang peralihan kewenangan pengelolaan sekolah SMA sederajat
dari pemerintah kabupaten/kota ke pemerintah provinsi.
“Tapi tidak lantas ini jadi
mudah. Karena perlu bapak-bapak dan ibu-ibu ketahui, jika untuk membeyar honor
guru SMA sederajat saja di Banten ini dibutukan Rp800 M untuk satu tahun. Tentu
ini bukan angka yang kecil. Meski begitu kami tetap komitmen dengan soal
pendidikan yang menjadi kewenangan pemprov ini,” kata Andika seraya mengatakan,
Pemprov juga telah menganggarkan dana untuk program BOS DA (biaya operasional
sekolah daerah) mulai tahun 2018 mendatang kaitannya dengan misi pembangunan Pemprov
Banten di bidang pendidikan.
Di bidang kesehatan, Andika
kembali mengulas tentang program Pemprov Banten di bawah kepemimpinan Wahidin
dan dirinya yang menginginkan agar warga miskin di Banten dapat berobat gratis
dengan menggunakan e-KTP. “Ini juga tidak mudah. Dalam merealisasikan program
ini kita harus berhaapan dengan UU BPJS dan sejumlah regulasi
pemerintah pusat lainnya yang menyebabkan pemeritah daerah tidak bisa begitu
saja melakukan program berobat gratis bagi warganya,” imbuhnya.
Namun, lanjutnya, karena
didorong oleh keinginan yang tinggi untuk mewujudkan masyarakat Banten yang
dapat terlayani masalah kesehatannya sebagaimana janji kampanye Wahidin-Andika
pada saat masa kampanye Pilgub Banten 2017-2022, Pemprov Banten saat ini terus
berupaya untuk mewujudkan keinginan tersebut.
“Terlebih memang faktanya
masih banyak warga masyarakat kita yang belum terlayani oleh BPJS. Bahkan juga
banyak yang tidak tahu dengan BPJS. Jadi Insha Allah mulai tahun 2018, warga
miskin sudah bisa berobat gratis dengan e-KTP di rumah sakit milik Pemprov
Banten untuk tahap awal ini. Sekarang, kami sedang menggodok sejumlah
regulasinya agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” paparnya seraya
meminta dukungan pengurus dan kader PAN Banten bagi jalannya pemerintahan
Wahidin-Andika 5 tahun ke depan.
Sementara itu, Ketua DPW PAN
Banten Masrori dalam sambutannya mengatakan, sebagai partai pendukung pasangan
Wahidin-Andika pada Pilgub 2017-2022 di mana kemudian pasangan tersebut
terpilih, PAN Banten memang telah berkomitmen untuk mengawal jalannya
pemerintahan Wahidin-Andika. “Kami akan melakukan pengawalan dengan berupa
melakukan langkah-langkah politik, baik itu mendukung jika kebijakan
Wahidin-Andika baik untuk rakyat Banten, maupun kritik yang konstruktif jika
kebijakan keduanya melenceng,” kata Masrori.